5 MANFAAT BELAJAR MATEMATIKA UNTUK KESEHATAN OTAK

 


Belajar matematika beberapa santri menganggab membosankan, alasanya karena mereka kesulitan dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan guru, sehingga timbul rasa bosan. Banyak santri, baru mengenal kata matematika saja sudah pusing, malas padahal mereka belum mempelajari dengan serius. Ketika mindset mereka menganggap matematika itu sulit, maka mau belajar saja sudah malas. Akhirnya mereka menyerah karena tidak suka dengan pelajarannya. Tapi taukah kamu belajar matematika itu banyak manfaatnya untuk kesehatan otak. Otak merupakan salah satu organ yang fungsinya sangat vital bagi manusia.

Mengutip dari Alef Indonesia 18 Feb 2022 dalam https://alef.co.id/5-manfaat-belajar-matematika-untuk-kesehatan-otak/ 

Ada 5 manfaat belajar matematika untuk kesehatan  otak.

1.     Melatih Otak Terampil.

Otak seperti gergaji yang semakin sering diasah, semakin tajam. Matematika dapat membantu otak berlatih. Semakin sering berlatih, keterampilan semakin terasah. Berita bagusnya, soal matematika paling sederhana sudah bisa membantu melatih otak.


2.     Menyeimbangkan Otak.

Matematika bisa membantu menyeimbangkan otak. Secara garis besar otak terbagi menjadi dua bagian, yaitu otak kiri dan kanan. Saat mendapat soal sederhana seperti 1 + 2, otak kiri akan mencerna soal dalam wujud angka dan mengingat tabel penjumlahan yang pernah dipelajari.

Pada saat bersamaan, otak kanan memproses menjadi sesuatu yang dikenal, misalnya permen dan bagaimana menghubungkannya agar soal itu menjadi sesuatu yang dikenal di dunia nyata.

 

3.     Berlatih Menyelesaikan Masalah (problem solving)

Saat siswa sering berlatih, koordinasi otak kanan dan kiri semakin baik sehingga perlahan-lahan level mudah siswa semakin tinggi. Kemampuan menyelesaikan masalah ini dapat terbawa menjadi kebiasaan dan sikap hidup yang akan sangat membantu siswa dalam kehidupan sehari-hari dan di masa depan.

 

4.     Menambah Kecerdasan.

Mengutip dari Hellosehat.com, penelitian yang dilakukan oleh Profesor Ryuta Kawashima, belajar mayematika tak hanya mengasah kecerdasan tetapi juga berdampak bagi kesehatan, khususnya fungsi otak. Profesor Ryuta Kawashima menganjurkan agar membiasakan mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu agar mengaktivasi otak sehingga bisa memproses informasi lebih efisien.

 

5.     Mencegah Pikun.

Orang yang dengan tekun belajar matematika dapat mengaktifkan fungsi otak, sehingga lebih aktif. Aktifnya otak ini berdampak pada berbagai bidang kehidupan yang lain, salah satunya mencegah manusia menjadi mudah pikun.

Hal inilah yang menjadi perhatian bagi guru MTs Al-Zaytun khususnya guru matematika, bagaimana metode penyampaian materi matematika kepada santri menjadi menyenangkan. Misalnya cara mengajarkan matematika dengan cara permainan, berkelompok, dengan mendengarkan lagu matematika kemudian menebak isi lagu dan bisa juga belajar di alam sekitar.


Guru matematika kelas 8 ustz. Nuraini, M.Pd mengajak santri kelasnya untuk belajar matematika di luar kelas dengan memanfaatkan media yang ada disekitar gedung pembelajaran. Saat ditemui oleh tim informasi, Ustz. Nuraini menyampaikan pembelajaran matematika pada semester genap ini materi lingkaran dengan menggunakan media ban sepeda, tutup toples dan tutup kaleng.

Beliau menjelaskan. “Materi lingkaran ini memperkenalkan unsur-unsur lingkaran agar santri memahami lingkaran, bagian-bagian lingkaran dan cara membuat lingkaran. Media yang digunakan saat ini ban sepeda kemudian diprojekkan dalam sebuah gambar. Untuk lingkarannya mengunakan tutup toples, tutup kaleng, tapi sebelumnya diperkenalkan dulu dengan sebuah lagu matematika yang diunduh dari https://youtu.be/3AkoZ1-xNQ4.  Dari nyanyian itu mereka harus menyimak dan merekam, unsurnya ada berapa. Kemudian mereka megulang. Tadinya mereka tidak tahu berapa unsurnya. Dari nyanyian itu santri mengetahui unsur-unsur lingkaran. Kemudian dijelaskan dengan wujud konkritnya, bendanya, jadi santri langsung bisa menentukan unsur-unsur lingkaran hanya dengan lagu, kemudian menggambar, lalu mereka bisa menerangkan kembali. Harapannya, santri belajar matematika dengan materi lingkaran ini santri akan paham bahwa lingkaran itu terbentuk dari satu garis, kemudian dapat diterapkan dalam menghitung jarak, lalu menghitung kecepatan. Jika mereka mempunyai impian menjadi seorang mekanik, mereka akan tau kapasitas motor 125cc, 250cc, dari mana? Nah itu ternyata dari pengaruh besarnya keliling”. Kata Nuraini, M.Pd. kepada tim informasi.

Pembelajaran matematika aplikasi Alef

Bagaimana membuat santri menyenangi matematika, metode yang digunakan oleh Ustz. Lu’lu Adninnafi’ah, S.Si. pengajar matematika kelas 7. “Dalam mengajar matematika agar santri tidak bosan, diantaranya cara belajar berkelompok karena mereka cendrung berani mengeluarkan ide-ide mereka, seperti kemaren saat belajar tentang himpunan. Mereka diberikan banyak gambar hewan untuk di kelompokkan sendiri, ada yang mengelompokkan berdasarkan kaki, ada yang mengelompokkan berdasarkan jenis makanannya, dan mengelompokkan bagaimana hewan berkembang biak. Maka dari metode itu mereka cendrung lebih aktif, tapi tidak semua materi pelajaran memakai metode kelompok”.

Muhammad Farhan Al Huda bin Muhammad Sakur kelas 8R2, kesannya belajar matematika, “Yang saya dapat dari pelajaran matematika hari ini jenis-jenis lingkaran, jari-jari, aritmatika, tali busur, jadi paham tentang lingkaran, dari pelajaran lingkaran ini saya memahami bagaimana roda bisa berputar dll”. (Aw)


Pembelajaran matematika berbasis projek kemiringan garis (gradien) 
dengan media tangga dan tembok sekolah. Untuk mengetahui tangga sekolah tidak curam, 
aman dan nyaman untuk digunakan.


Komentar

  1. Metode belajar realistik untuk mapel matematika dengan menghadirkan masalah kontekstual dalam kehidupan dan mengubah bahasa matematika abstrak menjadi kongkrit sangat memudahkan siswa dalam memahami konsep matematika. Matematika sulit membosank itu harus dihilangkan dalam mind set siswa untuk itu pembelajaran matematika tingkat sekolah menengah lebih dikedepankan kepada hal yang realistik sehingga belajar matematika itu mengasyikan dan menyenangkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul setuju sangat,. Guru sebagi ujung tombak menjadikan matematika pembelajaran yang asyik dan menyenangkan sehingga melahirkan generasi yang bernalar analisis dan kritis.

      Hapus

Posting Komentar