GLS MTs Al-Zaytun

 

Untuk menumbuh kembangkan kecintaan santri membaca buku, MTs  Al-Zaytun meluncurkan gerakan literasi sekolah (GLS). Program GLS ini selain dilaksanakan saat istirahat sekolah juga dimasukkan dalam jam pembelajaran hari Jumat jam ke 2 selama 35 menit.  Gerakan literasi ini bertujuan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat untuk belajar (membaca dan menulis) sehingga santri diharapkan mampu membangkitkan minat membaca dan menulis sejak dini.

Dalam mendukung program Gerakan Literasi Sekolah  (GLS) yang dilaksaanakan setiap hari saat istirahat dan hari Jumat pada jam 08.10 - 08.45. Santri wajib memiliki buku bacaan, sehingga pada jam tersebut selama 35 menit betul-betul digunakan untuk membaca (Sustained Silent Reading). Karena kedepan ada Festival Literasi oleh tim Bahasa Indonesia dan tim perpustakaan. Bagi santri yang belum memiliki buku bacaan (fiksi atau nonfiksi) agar minta dikirim oleh orang tua masing-masing.

Meskipun saat ini sudah memasuki era digital, bukan berarti buku ditinggalkan begitu saja. Pepatah “Buku adalah jendela dunia”. Pepatah tersebut mengisyaratkan bahwa wawasan tentang dunia bisa didapatkan dari membaca.

 

Tri Setyawati, M.Pd.

Penjab Perpustakaan MTs Al-Zaytun

Penjab perpustakaan MTs Al-Zaytun, Tri Setyawati, M.Pd. menyampaikan dalam sela-sela wawancara. “Program literasi ini adalah untuk meningkatkan minat baca santri dan nantinya juga mereka bisa menulis. Menulis yang baik jika dia menjadi seorang pembaca yang baik, maka literasi ini berhasil jika mereka membaca dengan baik dan  menulis juga baik. Untuk memotivasi santri dalam lierasi ini, salah satunya mereka menjadi anggota perpusakaan sehingga dapat meminjam buku di perpustakaan dan bisa membaca lebih leluasa dan lebih lama. Selain itu akan diadakan lomba-lomba oleh tim perpustakaan, seperti lomba membuat puisi, lomba membuat cerpen, dan lain-lain, insya Allah akan dilaksakan pertengahan bulan Oktober ini sebelum PAS. Programnya, lomba-lomba ini dilaksanakan dua kali dalam satu tahun pelajaran”. (Aw)